487 algoritma AI baru dari Baidu, Alibaba, Tencent
Meningkatnya jumlah algoritma yang disetujui menyoroti proses persetujuan yang efisien dan upaya Tiongkok untuk menjadi pemimpin
Meningkatnya jumlah algoritma yang disetujui menyoroti proses persetujuan yang efisien dan upaya Tiongkok untuk menjadi pemimpin dalam regulasi AI.
Tiongkok telah menyetujui 487 algoritme AI baru untuk digunakan dalam teknologi deepfake. Ini termasuk produk dari perusahaan teknologi domestik besar seperti Baidu, Alibaba, dan Tencent serta perusahaan asing seperti Hewlett-Packard. Persetujuan ini merupakan bagian dari upaya regulasi negara tersebut di bawah Cyberspace Administration of China (CAC), yang mengamanatkan pendaftaran algoritme AI yang digunakan dalam deepfake. Persetujuan penting termasuk generator gambar Baidu, algoritme pencarian Tencent, dan alat pembuatan dokumen Alibaba.
Lampu hijau untuk algoritme baru merupakan yang terbesar kedua sejak peraturan tersebut mulai berlaku pada Januari 2023. Peraturan tersebut bertujuan untuk mengendalikan teknologi yang menciptakan pemandangan virtual yang realistis menggunakan pembelajaran mendalam dan realitas tertambah. Perusahaan yang gagal mematuhi peraturan tersebut akan dihapus dari toko aplikasi domestik. CAC telah merilis enam daftar izin, dengan kelompok algoritme terbesar yang berjumlah 492 disetujui pada bulan Juni.
Cai Peng, mitra di Firma Hukum Zhong Lun di Beijing, mencatat bahwa semakin besarnya daftar ini menunjukkan proses yang lebih efisien antara regulator dan pelamar. Proses pendaftaran yang memakan waktu sekitar dua bulan ini melibatkan penyerahan dokumen terperinci dan revisi sebagaimana diminta oleh CAC.
Persetujuan terbaru mencakup algoritme pengetahuan perawatan kesehatan untuk Douyin, generator musik dari Xiaoice milik Microsoft, dan generator dialog karakter untuk NetEase. Merek asing seperti HP dan Yum China juga telah mendapatkan persetujuan atas algoritme mereka. Kerangka regulasi Tiongkok untuk AI, yang mencakup pendaftaran wajib model AI generatif sebelum penggunaan publik, mencerminkan upaya negara tersebut untuk menjadi yang terdepan dalam regulasi AI.
What's Your Reaction?