AI meningkatkan pertanian stroberi dengan deteksi penyakit
Model AI yang dirancang oleh peneliti Barat menawarkan akurasi hampir 99% dalam memprediksi kematangan stroberi dan mendeteksi penyakit.
Model AI yang dirancang oleh peneliti Barat menawarkan akurasi hampir 99% dalam memprediksi kematangan stroberi dan mendeteksi penyakit.
Para peneliti di Western University telah mengembangkan model AI yang mendeteksi penyakit stroberi dan memprediksi tingkat kematangan dengan akurasi hampir 99%. Sistem yang dirancang oleh Joshua Pearce dan Soodeh Nikan ini dapat meningkatkan kualitas panen secara signifikan dan mengurangi limbah. Diuji dalam lingkungan hidroponik yang terkendali, teknologi ini bertujuan untuk memperpanjang musim tanam stroberi di Kanada sekaligus meningkatkan kualitas buah.
Model ini gratis dan bersumber terbuka, sehingga petani dapat menyesuaikannya dengan kebutuhan mereka. Model ini dapat memberi tahu mereka melalui email atau telepon saat penyakit terdeteksi atau buah sudah matang. Sistem AI yang adaptif ini dapat terbukti penting untuk meningkatkan efisiensi pertanian.
Dengan meminimalkan pemborosan makanan dan menurunkan biaya produksi, model AI berpotensi menurunkan harga bahan makanan bagi konsumen. Para peneliti berharap teknologi ini akan mendukung ketahanan pangan dan membantu petani memenuhi permintaan produk segar yang terus meningkat.
Rencana masa depan melibatkan pengujian AI di luar ruangan, mungkin dengan drone yang memantau lahan yang lebih luas. Inovasi ini dapat menghadirkan pertanian yang lebih cerdas dan berkelanjutan di lingkungan luar ruangan, yang selanjutnya meningkatkan efisiensi dalam pertanian.
What's Your Reaction?