Aktor video game berjuang demi keamanan kerja
Mereka berpendapat bahwa AI dapat meniru kinerja mereka tanpa persetujuan, yang menyebabkan berkurangnya peluang dan masalah etika.
Mereka berpendapat bahwa AI dapat meniru kinerja mereka tanpa persetujuan, yang menyebabkan berkurangnya peluang dan masalah etika.
Dalam dunia pengembangan gim video, munculnya AI telah memicu kekhawatiran di kalangan pemain yang khawatir AI dapat mengancam pekerjaan mereka. Aktor penangkap gerak seperti Noshir Dalal, yang melakukan gerakan fisik yang menghidupkan karakter gim, khawatir bahwa AI dapat digunakan untuk meniru penampilan mereka tanpa persetujuan mereka, yang berpotensi mengurangi peluang kerja dan mengurangi nilai pekerjaan mereka.
Dalal, yang telah memainkan karakter dalam gim video paling populer seperti 'Star Wars Jedi: Survivor,' menyoroti beban fisik dan keterampilan yang dibutuhkan dalam pekerjaan perekaman gerak. Ia berpendapat bahwa AI dapat memungkinkan studio untuk menghindari perekrutan aktor untuk proyek baru dengan menggunakan kembali data dari pertunjukan sebelumnya. Kekhawatiran tersebut menjadi inti dari aksi mogok yang sedang berlangsung oleh Screen Actors Guild-American Federation of Television and Radio Artists (SAG-AFTRA), yang mewakili pemain gim video dan profesional media lainnya. Serikat pekerja tersebut menuntut perlindungan yang lebih kuat terhadap penggunaan AI yang tidak diatur dalam industri tersebut.
Mengapa hal ini penting?
Kemampuan AI untuk menghasilkan animasi dan suara baru berdasarkan data yang ada merupakan inti permasalahan. Sementara studio berpendapat bahwa mereka telah menawarkan perlindungan AI yang berarti, para pemain tetap skeptis. Mereka khawatir bahwa penggunaan AI dapat menimbulkan dilema etika, seperti gambar mereka digunakan dengan cara yang tidak mereka setujui, seperti yang terlihat dalam kontroversi seputar modifikasi gim yang menggunakan AI untuk membuat konten yang tidak pantas.
What's Your Reaction?