Badak Jawa, Ikon Perkasa Indonesia Bagian Barat

Temukan Badak Jawa yang perkasa, spesies ikonik di Indonesia Barat. Jelajahi upaya untuk melestarikan makhluk langka dan agung ini

Aug 13, 2024 - 19:28
 0  2
Badak Jawa, Ikon Perkasa Indonesia Bagian Barat

Temukan Badak Jawa yang perkasa, spesies ikonik di Indonesia Barat. Jelajahi upaya untuk melestarikan makhluk langka dan agung ini

Indonesia merupakan rumah bagi banyak hewan yang luar biasa seperti badak Jawa, yang juga dikenal sebagai Rhinoceros Sondaicus. Badak Jawa, pada kenyataannya, merupakan hewan endemik di Taman Nasional Ujung Kulon di Banten, Indonesia.

Asian Games 2018, misalnya, telah menjadikan badak Jawa sebagai salah satu ikonnya dan diberi nama Kaka. Kaka akan memeriahkan pesta olahraga tersebut bersama dua rekannya, Bhin Bhin dan Atung, yang juga merupakan hewan endemik Indonesia. Bhin Bhin merupakan burung cendrawasih dari Indonesia bagian timur, sedangkan Atung merupakan rusa Bawean dari Jawa Timur.

Kembali ke badak Jawa! Badak Jawa jantan memiliki cula kecil dengan panjang sekitar 25 sentimeter, sedangkan cula badak betina lebih kecil. Beberapa badak betina bahkan tidak memiliki cula. Hewan ini memiliki berat antara 900 hingga 2.300 kilogram dengan panjang tubuh sekitar 2 hingga 4 meter.

Badak Jawa memiliki bibir atas yang runcing untuk membantu mengambil dedaunan dan ranting sebagai makanannya. Badak jantan mencapai usia dewasa setelah 10 tahun, sedangkan badak betina berusia 5 hingga 7 tahun dengan masa kehamilan selama 15 - 16 bulan.

Badak Jawa pernah hidup di hampir semua pegunungan Jawa Barat pada ketinggian 3.000 meter di atas permukaan laut. Sayangnya, populasinya menurun drastis akibat perburuan liar meskipun statusnya sebagai hewan yang dilindungi. Pada tahun 1960-an, diperkirakan hanya sekitar 20 hingga 30 badak yang tersisa di Taman Nasional Ujung Kulon. Berita baiknya, jumlah populasinya melonjak kembali hingga hampir dua kali lipat pada tahun-tahun berikutnya setelah tindakan pengamanan ketat yang didukung oleh lembaga internasional, seperti WWF Indonesia.

Meski begitu, badak Jawa masih termasuk spesies badak paling langka. Di dunia, saat ini hanya ada 68 ekor badak Jawa dan semuanya berada di Taman Nasional Ujung Kulon. Oleh karena itu, badak Jawa masuk dalam kategori sangat terancam punah dan tercantum dalam Buku Data Daftar Merah yang dikeluarkan oleh International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN).

Badak Jawa telah diklasifikasikan sebagai spesies yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7/1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa Liar.

Saat ini, ancaman terbesar bagi populasi badak Jawa bukanlah perburuan liar melainkan berkurangnya keragaman genetik akibat perkawinan sedarah.

Fenomena ini kerap terjadi karena populasi badak hanya hidup di taman nasional seluas 45.000 hektare. Jumlah tersebut terlalu kecil untuk mamalia besar ini. Dengan perkawinan sedarah, gen spesies akan menurun kualitasnya dan melemahkan kemampuan badak untuk mengatasi penyakit atau bencana alam. Karena alasan tersebut, banyak ahli yang merekomendasikan adanya habitat alternatif bagi Badak Jawa.

Beberapa lokasi yang perlu dipertimbangkan adalah Hutan Baduy di Banten, Taman Nasional Halimun-Salak di Bogor, Jawa Barat, serta Cagar Alam Sancang dan Cikepuh di Sukabumi, juga Jawa Bara

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow