Bagaimana Imigran Jepang Membentuk Makanan Khas Peru Ini
Masakan Nikkei dijalin melalui standar Peru dari jalea hingga ceviche. Dan jangan berani-berani menyebutnya perpaduan.
Masakan Nikkei dijalin melalui standar Peru dari jalea hingga ceviche. Dan jangan berani-berani menyebutnya perpaduan.
Di Sen Sakana, restoran ramai di Midtown Manhattan, masakan Jepang-Peru ada di menunya. Di ruang bertingkat yang tinggi, pengunjung dapat mencicipi berbagai menu yang memadukan genre seperti ceviche dengan udang dashi dan empanada isi kari Jepang. Seorang koki sushi menyiapkan chirashi con choclo (hidangan ikan dan jagung Peru yang besar) di belakang bar sushi dengan tempat duduk terbatas, menyajikan koktail yang dicampur dengan pisco atau diberi katsuobushi. Bagi orang awam (dan mungkin beberapa pengunjung makan siang di Midtown), semua itu dapat menjadi konsep perpaduan terbaru dan paling trendi yang ada di New York City. Namun pada kenyataannya, menu yang beragam ini didasarkan pada sejarah kuliner selama berabad-abad.
Anda mungkin samar-samar menyadari diaspora Jepang di Amerika Latin. Namun, tidak banyak yang mengenal masakan yang dihasilkan — disebut Nikkei, istilah Jepang untuk emigran dan keturunan mereka — yang sangat populer jauh melampaui populasi kecil (kurang dari 1%) orang Jepang-Peru.
Ceritanya bukanlah hal baru: Selama ada diaspora, koki dan juru masak rumahan harus memberi makan komunitas mereka di tempat-tempat baru. Dan ketika orang membuat resep lama dengan bahan-bahan asing dan tidak dikenal, itu menguraikan masakan baru yang kaya yang dapat mulai terbentuk. Ambil contoh, chifa — makanan yang lahir dari pekerja Kanton yang datang dalam gelombang besar di Peru abad ke-19. Jika Anda pernah makan makanan Peru, kemungkinan besar Anda pernah menjumpai tradisi chifa. Lomo saltado , tumisan daging sapi, sayuran, dan kentang goreng yang ada di mana-mana, berakar kuat pada teknik Cina — dasar kentang dan nasi yang kokoh merupakan metafora yang sempurna untuk perpaduan yang lebih luas antara bahan-bahan dunia lama dan baru. Meskipun jumlah orang Peru keturunan Tionghoa lebih banyak daripada orang Jepang, Nikkei juga merupakan bagian yang mapan dari budaya makan di Peru.
What's Your Reaction?