Brasil berencana gunakan pajak baru pada perusahaan teknologi

RUU anggaran tahun 2025 memperkirakan surplus primer sebesar 3,7 miliar real, dengan pendapatan yang diantisipasi dari peningkatan pajak penghasilan dan negosiasi pajak berjumlah 58,5 miliar real.

Kementerian Keuangan Brasil tengah mempersiapkan diri untuk mengajukan usulan pajak ke Kongres yang bertujuan untuk mengenakan pajak kepada perusahaan teknologi besar dan menerapkan pajak minimum global sebesar 15% pada perusahaan multinasional. Langkah tersebut dirancang untuk mengamankan target fiskal Brasil tahun 2025 jika terjadi kekurangan pendapatan. Usulan tersebut sejalan dengan diskusi kerja sama pajak global yang telah dipimpin Brasil sebagai ketua G20 saat ini .

Sekretaris eksekutif kementerian, Dario Durigan, menekankan kompleksitas penerapan langkah-langkah pajak global ini, dengan mencatat bahwa proses tersebut memerlukan persetujuan dari berbagai negara. RUU anggaran 2025 memproyeksikan surplus yang moderat dan bergantung pada pendapatan sekitar 17,9 miliar real dari peningkatan pajak penghasilan. Selain itu, pemerintah mengusulkan perubahan pada pajak kontribusi sosial perusahaan dan bunga atas pembayaran ekuitas.

Untuk lebih meningkatkan pendapatan, pemerintah berencana untuk menangani keringanan pajak dan kompensasi, yang telah menjadi perdebatan dalam upaya-upaya sebelumnya. Kementerian juga menghitung 58,5 miliar real dari negosiasi dan putusan pajak, termasuk penyelesaian dengan pembayar pajak besar dan keputusan oleh Dewan Administratif Federal Brasil untuk Banding Pajak.

Meskipun ada upaya-upaya ini, beberapa ekonom masih perlu diyakinkan tentang kemampuan pemerintah untuk memenuhi target fiskalnya. Proyeksi menunjukkan potensi defisit pada tahun 2025, dengan estimasi yang menunjukkan kekurangan hingga 110 miliar real, atau 0,9% dari PDB, dibandingkan dengan tujuan anggaran berimbang pemerintah.