Departemen Telekomunikasi India mengusulkan aturan
Aturan yang diusulkan menimbulkan kekhawatiran tentang akuntabilitas dan kepatuhan dalam industri telekomunikasi.
Aturan yang diusulkan menimbulkan kekhawatiran tentang akuntabilitas dan kepatuhan dalam industri telekomunikasi.
Departemen Telekomunikasi (DoT) di India telah mengusulkan perubahan signifikan terhadap aturan yang mengatur penyadapan pesan yang sah melalui rancangan Peraturan Telekomunikasi, Prosedur, dan Pengamanan untuk Penyadapan Pesan yang Sah, 2024. Perubahan utama adalah penghapusan sanksi bagi entitas telekomunikasi yang melanggar norma penyadapan, termasuk denda dan penangguhan lisensi yang terkait dengan kerahasiaan. Perubahan ini menimbulkan kekhawatiran tentang kepatuhan dan akuntabilitas dalam industri.
Selain itu, peraturan baru tersebut membebaskan demonstrasi dan pengujian sistem intersepsi oleh pemerintah pusat dari pengawasan regulasi, sehingga memungkinkan entitas telekomunikasi untuk memfasilitasi kegiatan ini tanpa penalti. Namun, DoT menekankan perlunya perlindungan internal yang kuat, yang mewajibkan operator telekomunikasi menerapkan langkah-langkah efektif untuk mencegah intersepsi yang tidak sah dan menjaga kerahasiaan.
Proses penerbitan perintah penyadapan sebagian besar masih belum berubah, perintah masih dikeluarkan oleh sekretaris serikat pekerja atau sekretaris negara bagian atau, dalam kasus mendesak, oleh sekretaris gabungan atau Inspektur Jenderal Polisi. Perintah apa pun harus dikonfirmasi oleh otoritas yang berwenang dalam waktu tujuh hari kerja, untuk memastikan pengawasan dan akuntabilitas.
What's Your Reaction?