Garcia akhiri musim lebih awal setelah 'serangan kecemasan
Mantan pemain nomor empat dunia Caroline Garcia tidak akan bermain lagi musim ini setelah mengalami "kelelahan" akibat kecemasan
Mantan pemain nomor empat dunia Caroline Garcia tidak akan bermain lagi musim ini setelah mengalami "kelelahan" akibat kecemasan dan serangan panik.
Petenis Prancis berusia 30 tahun itu tidak berhasil melewati babak kedua ajang Grand Slam tahun ini.
Selain cedera bahu, Garcia, yang kini berada di peringkat ke-36, mengatakan ia telah menderita tekanan mental akibat kehidupan di tur tenis.
"Saya bosan hidup di dunia di mana harga diri saya diukur berdasarkan hasil minggu lalu, peringkat saya, atau kesalahan yang saya buat sendiri," tulis Garcia di X.
"Secara mental, saya butuh penyegaran. Saya perlu menjauh dari rutinitas tenis yang terus-menerus.
"Saya kelelahan karena kecemasan, serangan panik, dan air mata sebelum pertandingan. [Saya] lelah kehilangan momen bersama keluarga dan tidak pernah punya tempat yang benar-benar bisa saya sebut rumah.
"Secara fisik, saya telah mengerahkan segenap kemampuan bahu saya, mencoba untuk pulih saat berkompetisi, tetapi itu tidak berhasil. Saya butuh lebih banyak waktu istirahat untuk pulih dengan baik."
Menyusul kekalahan mengejutkan di babak pertama AS Terbuka oleh Renata Zarazua dari Meksiko pada bulan Agustus, Garcia mengecam pelecehan "merusak" yang dialami para pemain tenis secara daring.
Pemain nomor satu dunia Iga Swiatek mengkritik jadwal tur pada bulan Agustus, mengatakan kesehatan mental dan fisik pemain diabaikan.
Pemenang Grand Slam empat kali Naomi Osaka mengundurkan diri dari Prancis Open 2021 setelah menderita depresi dan kemudian beristirahat dari olahraga tersebut.
Juara AS Terbuka 2023 asal Amerika, Coco Gauff, sebelumnya juga berbicara tentang perjuangannya melawan depresi karena "tekanan yang ia butuhkan untuk tampil baik".
Meskipun telah memenangi 11 gelar WTA dan dua gelar ganda Grand Slam sepanjang kariernya, Garcia mengatakan bahwa ia terpaku pada kegagalannya, bukan pada keberhasilannya.
"Dalam pikiranku, aku terpaku pada apa yang belum kucapai. Aku tidak pernah menjadi nomor satu, tidak pernah memenangkan (tunggal) Grand Slam, tidak pernah mencapai podium Olimpiade. Aku tidak konsisten, tidak mampu bertahan di 10 besar selama setahun penuh," tulisnya.
"Saya memilih untuk menjauh untuk saat ini. Saya akan mengambil cuti beberapa minggu untuk mengisi ulang tenaga, kemudian saya akan mulai mempersiapkan diri untuk tahun 2025 lebih awal—bersiap secara fisik, mental, dan taktis."
What's Your Reaction?