Jangan Lewatkan Makanan Khas Natal saat di Indonesia
Berkunjung ke Indonesia saat Natal? Hidangan perayaan ini adalah yang tidak boleh Anda lewatkan!Natal sudah di depan mata
erkunjung ke Indonesia saat Natal? Hidangan perayaan ini adalah yang tidak boleh Anda lewatkan!
Natal sudah di depan mata. Apakah Anda berencana untuk menghabiskan liburan di Indonesia? Jika ya, Anda beruntung, karena ada banyak hidangan khas Indonesia yang lezat yang dapat Anda temukan, terutama selama Natal. Penasaran untuk mengetahui lebih lanjut? Berikut ini lima rekomendasi hidangan Natal istimewa yang dapat Anda cicipi selama berada di Indonesia.
1. Ikan Arsik, Sumatera Utara
Suka hidangan laut pedas? Kalau begitu, hidangan ini cocok untuk Anda. Arsik adalah makanan khas berbahan dasar ikan yang berasal dari suku Mandailing dan Batak Toba di Sumatera Utara. Hidangan ini biasanya dibuat dengan ikan mas yang direbus dengan berbagai rempah dan bumbu. Yang membuat hidangan ini unik adalah penggunaan cabai andaliman sebagai bahan utamanya.
Karena cabai andaliman hanya dapat ditemukan di ketinggian 1.500 meter di daerah Toba, arsik menjadi makanan khas yang mewakili kekhasan masyarakat Mandailing dan Batak Toba. Ikan arsik selalu disajikan utuh, melambangkan seluruh kehidupan manusia, dan biasanya disiram dengan kuah kental.
Arsik disajikan sebagai hidangan utama dan telah menjadi hidangan utama yang umum di acara-acara penting dan acara-acara khusus, terutama Natal. Tidak sulit untuk menemukan arsik jika Anda datang ke Danau Toba pada akhir Desember, jadi dapatkan satu jika Anda punya kesempatan!
2. Selat Solo, Jawa Tengah
Mungkin membingungkan bagi sebagian orang karena nama tersebut sebenarnya diterjemahkan menjadi "Selat Solo" sedangkan kota tersebut tidak terletak di dekat daerah pesisir. Hidangan tersebut juga jauh dari arti namanya: semur yang terdiri dari potongan daging sapi dan banyak sayuran. Hal ini karena "selat" dalam selat solo sebenarnya tidak berarti selat , tetapi lebih merupakan lokalisasi dari slache, yang merupakan kata Belanda untuk "daging sapi".
Sekilas, hidangan ini tampak seperti campuran semur, steak, dan salad. Menurut beberapa penelitian, selat solo lebih sehat daripada steak biasa karena mengandung banyak sayuran dan rempah-rempah alami. Kadar lemak dan kolesterol per porsi juga jauh lebih rendah pada selat karena dagingnya lebih kecil. Selat solo dapat dengan mudah ditemukan di Jawa Tengah, terutama di Kota Surakarta atau Solo saat Natal. Cobalah yang satu ini!
3. Babi Panggang Bali
Dikenal sebagai babi guling dalam bahasa setempat, babi panggang guling telah menjadi sajian perayaan tradisional yang umum di beberapa bagian dunia termasuk Filipina, Puerto Riko, Kuba, dan juga Indonesia, khususnya di wilayah Bali.
Di Bali, babi panggang biasanya disajikan dengan lawar (campuran sayuran, kelapa, dan daging cincang) dan nasi putih; hidangan ini populer di restoran dan warung makan Bali. Anda dapat menikmati hidangan ini kapan pun Anda mau saat berkunjung ke Bali, tetapi pastinya terasa lebih istimewa jika disantap saat Natal. Datang dan cicipi sendiri!
4. Sup Brenebon, Sulawesi Utara
Jika menurut Anda namanya terdengar unik, itu karena sup brenebon sebenarnya merupakan adaptasi lokal dari istilah bruinebonensoep , yang berarti kacang merah dalam bahasa Belanda. Sup ini umumnya ditemukan di wilayah Indonesia Timur dan dikaitkan dengan masakan Manado dari Sulawesi Utara.
Dalam versi aslinya, masyarakat Manado biasanya mengolah sup dengan menggunakan kaki babi atau daging babi. Namun, seiring dengan semakin populernya hidangan ini di Jawa, yang mayoritas penduduknya beragama Islam, daging babi diganti dengan potongan daging sapi berlemak seperti brisket atau iga sebagai dasar sup. Menyantap sup brenebon saat Natal pasti akan menghangatkan hati dan perut Anda, jadi jangan lewatkan yang satu ini!
5. Bagea, Nusa Tenggara Timur
Hidangan utama sudah dibahas. Mari beralih ke hidangan penutup! Bagea adalah kue yang berasal dari wilayah timur Indonesia, seperti Sulawesi Utara, Maluku, Papua, dan juga Nusa Tenggara Timur. Makanan penutup ini terbuat dari tepung sagu yang dicampur dengan gula merah, kayu manis, dan pala. Adonan dibungkus dengan daun lontar dan dipanggang hingga renyah dan siap disajikan.
Bagea biasanya disajikan dalam bentuk potongan oval kecil. Teksturnya agak padat, tetapi lumer di mulut saat dimakan. Kedengarannya lezat, bukan? Nah, Anda bisa menemukan hidangan penutup ini saat Natal saat berkunjung ke Nusa Tenggara Timur, khususnya Labuan Bajo. Ayo, cicipi!
Makanan khas Natal inilah yang membuat perayaan Natal di Indonesia begitu meriah. Apakah Anda berencana untuk berlibur ke Indonesia di akhir tahun? Jika ya, kami ingin mengingatkan Anda untuk mematuhi semua protokol kesehatan, menjadi pelancong yang bertanggung jawab, dan terus menerapkan kebiasaan hidup sehat seperti memakai masker di tempat umum, sering mencuci tangan, dan menerapkan jaga jarak. Ketahui peraturan perjalanan internasional terkini dan ikuti akun media sosial kami di Instagram , Facebook , Twitter , YouTube , dan TikTok untuk informasi terkini seputar perjalanan dan ekonomi kreatif di Indonesia.
What's Your Reaction?