Kolaka kota pesisir yang cukup besar di bagian barat
Kolaka memiliki lebih dari 250.000 orang (disebut Toono Mekongga ) yang berasal dari Cina selatan dan berbicara dalam bahasa mereka sendiri
Kota ini tidak layak dikunjungi kecuali Anda memasuki provinsi ini melalui jalur laut dari arah barat.
Kolaka memiliki lebih dari 250.000 orang (disebut Toono Mekongga ) yang berasal dari Cina selatan dan berbicara dalam bahasa mereka sendiri. Pantai Tamborasi merupakan salah satu objek wisata utama Kolaka bagi para wisatawan. Pantai ini tidak jauh dari kota dan memiliki fasilitas wisata dan pasir yang cukup bagus.
Tempat wisata lain di Kolaka yang patut dikunjungi adalah sungai terpendek di dunia (dengan panjang sekitar 150m), Pulau Malaha di dekatnya, desa adat Mangolo, dan beberapa cagar alam nasional.
Cagar alam ini meliputi Taman Rekreasi Mangolo, Taman Berburu Mata Osu, dan Cagar Alam Lamedai. Cagar alam yang terakhir terletak di sebelah selatan di Watubangga dan dapat diakses melalui jalur Kolaka-Toari. Cagar alam ini memiliki safari satwa liar yang mencakup burung rangkong, monyet, dan rusa.
Menuju ke Sana & Pergi
Sulawesi Tenggara merupakan salah satu provinsi paling terpencil di Sulawesi karena tidak ada jalan raya yang menghubungkannya dengan Sulawesi Tengah dan Selatan. Cara utama untuk mencapainya adalah dengan terbang dari bandara internasional Jakarta ke Kendari , 120 km ke arah timur, lalu naik bus atau berkendara. Bandara Kendari menerima penerbangan dari Bandara Internasional Hasanuddin di Makassar . Anda juga bisa sampai di sini dari Sulawesi Selatan dengan feri.
Hal yang Harus Dilakukan
Objek Wisata Kolaka
Pantai Tamborasi
Pantai putih halus dengan pasir yang bagus untuk mandi dan air yang bagus untuk berenang. Jaraknya beberapa kilometer dari pusat kota Kolaka.
Perjalanan sampingan dari Kolaka
Cagar Alam Lamedai
Terletak sekitar 50 atau 60 km ke selatan, cagar alam ini cocok untuk safari satwa liar.
Acara
Tarian Dinggu
Penduduk setempat merayakan panen padi di berbagai waktu sepanjang tahun dengan berdandan dan menari dinggu .
What's Your Reaction?