Korea Selatan selidiki kejahatan seks digital di Telegram

Komisi Standar Komunikasi Korea berencana bertemu untuk membahas tindakan pencegahan, termasuk menyediakan hotline 24 jam

Aug 29, 2024 - 21:12
 0  1
Korea Selatan selidiki kejahatan seks digital di Telegram

Komisi Standar Komunikasi Korea berencana bertemu untuk membahas tindakan pencegahan, termasuk menyediakan hotline 24 jam untuk para korban dan menggandakan personel regulasi.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol telah menyerukan penyelidikan menyeluruh terhadap kejahatan seks digital setelah muncul laporan tentang gambar dan video deepfake yang mengandung unsur seksual yang memperlihatkan wanita Korea Selatan dibagikan di ruang obrolan Telegram. Laporan tersebut bertepatan dengan penangkapan pendiri Telegram Pavel Durov baru-baru ini, yang sedang diselidiki di Prancis atas kasus pornografi anak, perdagangan narkoba, dan penipuan di platform tersebut .

Dalam rapat kabinet yang disiarkan televisi, Presiden Yoon mengutuk eksploitasi teknologi untuk tindakan kriminal semacam itu, dan menekankan bahaya yang ditimbulkan oleh anonimitas dalam kasus-kasus ini. Meskipun ia tidak secara khusus menyebutkan Telegram, platform tersebut telah diawasi ketat di Korea Selatan selama bertahun-tahun karena hubungannya dengan jaringan pemerasan seksual daring sebelumnya.

Komisi Standar Komunikasi Korea (KCSC), regulator media Korea Selatan, berencana untuk bertemu guna membahas langkah-langkah untuk memerangi masalah deepfake yang semakin berkembang, yaitu konten seksual yang eksplisit. Komisi tersebut telah mengumumkan rencana untuk meningkatkan upaya pemblokiran dan penghapusan konten tersebut serta menggandakan jumlah personel yang memantau kejahatan seks digital. Selain itu, saluran telepon darurat 24 jam akan disediakan bagi para korban yang mencari bantuan.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow