Manusia harus pertahankan kendali atas AI, kata eksekutif OpenAI
Kepala strategi OpenAI, Jason Kwon, telah menyatakan keyakinannya bahwa manusia akan terus mengendalikan AI
Sistem AI menjadi lebih terkendali, mengurangi kekhawatiran mengenai potensi risikonya, kata Kwon.
Kepala strategi OpenAI, Jason Kwon, telah menyatakan keyakinannya bahwa manusia akan terus mengendalikan AI, dan mengabaikan kekhawatiran tentang teknologi yang berkembang tanpa kendali. Berbicara di sebuah forum di Seoul, Kwon menekankan bahwa inti dari keselamatan terletak pada memastikan pengawasan manusia. Seiring dengan semakin majunya sistem tersebut, Kwon yakin bahwa sistem tersebut akan menjadi lebih mudah dikelola, dan mengatasi kekhawatiran bahwa sistem tersebut akan menjadi tidak terkendali.
Perusahaan ini tengah aktif berupaya menciptakan kerangka kerja yang memungkinkan sistem AI mencerminkan nilai-nilai budaya berbagai negara. Kwon menyoroti pentingnya membuat model-model tertentu dapat beradaptasi dengan konteks lokal, memastikan bahwa pengguna di berbagai wilayah merasa teknologi tersebut dirancang dengan mempertimbangkan mereka. Namun, pendekatan seperti ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kepemilikan dan relevansi di berbagai budaya.
Meskipun ada beberapa skeptisisme seputar masa depan AI, Kwon tetap optimis tentang lintasannya. Ia membandingkan potensi pertumbuhannya dengan internet, yang telah menjadi alat yang sangat diperlukan secara global. Sambil mengakui bahwa AI masih dalam tahap awal, ia menunjukkan bahwa tingkat adopsi meningkat secara bertahap, dengan ruang yang signifikan untuk pertumbuhan.
Kwon mencatat bahwa di Korea Selatan, negara dengan lebih dari 50 juta penduduk, hanya 1 juta yang merupakan pengguna aktif harian ChatGPT . Bahkan di AS, kurang dari 20 persen penduduk telah mencoba alat tersebut. Pernyataan Kwon menunjukkan bahwa perjalanan AI baru saja dimulai, dengan perluasan signifikan yang diharapkan terjadi dalam beberapa tahun mendatang.
What's Your Reaction?