Mengenal dan Jelajahi Museum Kereta Api Ambarawa

Kembali ke masa lampau di Museum Kereta Api Ambarawa. Jelajahi lokomotif kuno, sejarah kereta api, dan pesona warisan kereta api Indonesia

Aug 9, 2024 - 20:21
 0  3
Mengenal dan Jelajahi Museum Kereta Api Ambarawa

Kembali ke masa lampau di Museum Kereta Api Ambarawa. Jelajahi lokomotif kuno, sejarah kereta api, dan pesona warisan kereta api Indonesia

Pada tanggal 21 Mei 1873, Stasiun Kereta Api Ambarawa dibangun dan diberi nama Stasiun Kereta Api Willem I karena Raja Belanda Willem I yang memerintahkan pembangunannya. Ada dua jenis rel kereta api yang beroperasi dari Ambarawa. Rel kereta api berukuran 4 kaki 8,5 inci yang melewati Kedungjati di timur laut, dan rel kereta api berukuran 3 kaki 6 inci yang beroperasi ke selatan menuju Yogyakarta melalui Magelang. Ambarawa merupakan penghubung antara dua wilayah yang memiliki ukuran rel yang berbeda.

Karena pengoperasian jalur rel berukuran 3 kaki 6 inci direncanakan akan ditutup, Museum Kereta Api Ambarawa dibangun dan dibuka pada tanggal 6 Oktober 1976 untuk melestarikan banyak lokomotif dan semua gerbongnya. Komponen terpenting di antara yang lain dalam pelestariannya adalah rel bergigi, atau rel kereta bergigi rak dan pinion, yang memungkinkan kereta api yang sedang berjalan di Ambarawa untuk menanjak. Rak tersebut ditempatkan di antara rel yang sedang berjalan dan pinion akan berfungsi tepat di rak tersebut sehingga kereta api dapat berjalan di lereng yang menanjak.

Rak tersebut saat ini masih dapat dilihat di sepanjang jalur antara Jambu dan Secang. Jalur lain seperti itu di Indonesia dapat ditemukan di Sawahlunto , Sumatera Barat . Kota Ambarawa berada pada ketinggian 474 meter di atas permukaan laut, sedangkan Jambu berada pada ketinggian 478 meter, melewati Bedono pada ketinggian 711 meter dengan jarak kurang dari 5 kilometer. Jalur tersebut kemudian turun ke Secang pada ketinggian 466 meter di atas permukaan laut. Sebagian besar jalur ditutup pada tahun 1970-an dengan pengembangan sistem jalan yang lebih baik antara Semarang dan Yogyakarta yang menjadikan kereta api sebagai pilihan yang lambat. Saat ini sejumlah kecil masih beroperasi untuk wisatawan dan carter selama musim kemarau dari bulan Juni hingga Agustus.

Anak-anak di desa akan datang dan menyemangati kereta saat kereta itu lewat. Ini adalah tontonan yang luar biasa bagi penumpang dan penduduk desa. Seperti yang dikatakan oleh penulis perjalanan, Phillips Game, kereta ini adalah ' Ratu Gunung '.

Saat ini, Museum Kereta Api Ambarawa menyimpan 21 lokomotif uap, dengan empat lokomotif masih beroperasi. Di antara lokomotif uap tersebut terdapat dua lokomotif B25 0-4-2T B2502/3, dari armada asli lima lokomotif yang digunakan oleh perusahaan sekitar 100 tahun lalu. Sebuah lokomotif B2501 kini dilestarikan di taman kota terdekat. Sisanya adalah lokomotif E10 0-10-0T E1060 yang pernah digunakan di Sawahlunto, Sumatera Barat, dan lokomotif konvensional 2-6-0T C1218. Perabotan tua, telepon, dan sinyal serta lonceng kereta api juga merupakan bagian dari koleksi yang dapat mengungkap kisah-kisah menarik tentang petualangan Jawa kuno.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow