Pep Guardiola Lakukan 'Reset' Saat Manchester City Terpuruk

Inilah saat musim Pep Guardiola dimulai. Setelah cobaan terakhirnya di Anfield, yang membawa juara Inggris yang sedang berjuang itu ke titik terendah yang tak terbayangkan, manajer Manchester City itu menunjukkan berbagai macam emosi. Bagi Pep Guardiola, musim dimulai sekarang.

Tersiksa. Lega. Menentang. Manajer Manchester City menunjukkan berbagai macam emosi setelah cobaan terakhirnya di Anfield yang menjatuhkan juara Inggris yang tidak beruntung itu ke titik terendah yang tidak terduga. Jadikan itu tujuh pertandingan tanpa kemenangan untuk tim yang, belum lama berselang, tidak pernah kalah. Namun, itu semua sudah berlalu bagi Guardiola.

"Atur ulang," katanya setelah kalah 2-0 dari Liverpool di Liga Premier pada hari Minggu. "Ada perasaan bahwa kami akan memulai dari sini musim ini."

Bagaimana ia berniat bangkit dari rentetan hasil terburuk dalam karier manajerialnya masih belum diketahui. Namun semuanya dimulai pada hari Rabu dengan pertandingan kandang melawan Nottingham Forest.

"Kami tidak terbiasa dengan ini," kata Guardiola. "Banyak, banyak hal yang terjadi. Tim-tim dalam kondisi bagus dan kami tidak dapat mengatasinya saat ini. Saya harus menemukan solusi agar tetap stabil dan solid.

"Para pemain ini memberi saya kesempatan untuk menjalani tahun-tahun terbaik dalam hidup saya. Yang dapat saya lakukan adalah menemukan solusi — pada saat yang tepat, klub akan membuat keputusan tentang apa yang dibutuhkan agar klub ini dapat terus bertahan."

Apakah ia merujuk pada perekrutan pemain pada bursa transfer Januari? Skuad City yang kelelahan dan dilanda cedera tentu membutuhkan beberapa pemain baru, terutama di lini tengah.

Atau apakah ia merujuk pada masa depannya sendiri? Ini bukan pertama kalinya dalam beberapa hari terakhir Guardiola mengemukakan betapa rapuhnya posisinya jika City terus kalah.

Beberapa saat sebelum berjalan menuju lorong setelah peluit akhir di Anfield, Guardiola mengangkat satu tangan terentang dan satu jari tambahan sebagai tanggapan atas ejekan para penggemar Liverpool. Itu sebagai penghormatan kepada enam gelar Liga Primer yang telah dimenangkannya dalam delapan musim penuh di City.