Perjalanan seru di negara Afrika Tengah

Membentang dari Angola sub-Sahara hingga Chad yang dilanda perang , mudah untuk melihat mengapa Afrika Tengah dikenal sebagai 'jantung kegelapan' dunia. Disiksa oleh perang selama bertahun-tahun, Angola sedang dalam proses pemulihan, tetapi Republik Demokratik Kongo dan Chad yang sangat tidak demokratis masih menjadi daerah pertikaian antarsuku yang besar, dan terlalu berbahaya bahkan bagi wisatawan yang paling pemberani sekalipun.

Namun, di antara kekacauan itu ada beberapa tujuan wisata yang menarik. Kamerun secara umum stabil, dan merupakan rumah bagi beberapa pantai yang indah, serta menjadi pusat penting bagi seni tradisional Afrika. Gabon memiliki beberapa kota berkelas, seperti Libreville, dan hutan hujan perawan yang luas, tak tersentuh dan tidak diketahui banyak wisatawan.

Sao Tome Principe menawarkan kesempatan snorkeling yang luar biasa, serta berbagai macam burung yang menakjubkan, dan beberapa gunung berapi yang sudah punah untuk dijelajahi, dengan perpaduan budaya Afrika dan Portugis. Guinea Ekuatorial dan Republik Afrika Tengah merupakan tempat yang aman untuk berbaur dengan penduduk setempat, dan berdansa semalaman di beberapa bar yang bagus.

Sesuai namanya, Republik Afrika Tengah terletak di zona tropis di Afrika Tengah. Berbatasan dengan Chad di utara, Sudan di timur, Kamerun di barat, serta Kongo dan Zaire di selatan, wilayah ini sepenuhnya terkurung daratan. Sungai Ubangi mengalir di selatan, dan perbatasan timur bertemu dengan pemisah antara sungai Zaire dan sungai Nil yang besar. Dataran tinggi di wilayah ini bervariasi ketinggiannya dari 600 hingga 760 m, dan memiliki drainase yang baik, sebagian besar oleh Sungai Kongo dan anak-anak sungainya.

Republik Afrika Tengah tidak stabil dan bisa jadi tempat yang tidak memiliki hukum, khususnya di sepanjang perbatasan Chad, Kamerun, dan Sudan, tetapi para pelancong pemberani juga akan menemukan bahwa negara ini memiliki hutan yang belum tersentuh dan kota-kota yang ramai. Angola adalah negara yang perlahan-lahan membuka diri terhadap pariwisata.