Spice & Wolf: pedagang bertemu serigala bijak

Lawrence sebaiknya berharap Tuhan tidak ada, karena kalau tidak, ia harus bertanggung jawab atas banyak hal minggu ini.

Ia berbohong kepada seorang pendeta, ia memanipulasi emosinya agar memberinya teks-teks sesat, dan ia bermesra-mesraan dengan dewa pagan di dalam gereja. Ia perlu lebih dari beberapa kali berdoa "Salam Maria" untuk membebaskan jiwanya dari semua itu.

Serius, Lawrence dengan cekatan mengingatkan kita minggu ini bahwa ia bisa menjadi ahli berbasa-basi ketika situasi membutuhkannya (dan ketika ia tidak harus bersaing satu lawan satu dengan kecerdasan Holo yang hebat). Cara ia mengarahkan Elsa tepat ke tempat yang ia butuhkan adalah hal yang indah dalam percakapan, dan itu adalah jenis adegan di mana tulisan Spice & Wolf benar-benar bersinar. Melalui intuisi dan kekuatan pengamatannya, ia mampu menggunakan ingatan Father Franz untuk membuat Elsa lengah sebelum ia memohon iman untuk melakukan tembakan mematikan. Holo kemudian memberikan pukulan terakhir, dan sejujurnya, saya mungkin akan pingsan juga jika ia meminta saya untuk menyentuh telinganya. Itu adalah adegan yang sangat menyenangkan, dan dunia beruntung bahwa Holo dan Lawrence (kebanyakan) menggunakan lidah perak mereka demi kebaikan. Mereka akan menjadi kombinasi yang menakutkan jika mereka sepenuhnya menerima kehidupan seorang penipu (meskipun saya pasti akan membaca atau menonton versi seri itu juga).

Franz, bahkan melalui cara tidak langsung, terbukti sebagai sosok yang menarik. Orang akan menduga seorang kolektor cerita pagan—terutama seorang pendeta—memiliki hubungan yang tegang dengan Gereja. Elsa membenarkan bahwa Franz dicurigai sebagai bidah, tetapi dia juga menegaskan kembali komitmennya terhadap tugas normalnya sebagai pendeta. Sangat menggoda untuk berasumsi bahwa dia mungkin naif terhadap cara kerja batin Franz, tetapi saya juga menyukai jawaban Lawrence.