Sungai Balantikan adalah sungai terpencil di wilayah Kaltim
Sungai ini merupakan lingkungan sungai yang asri, cocok bagi para petualang pemberani yang mencari budaya Dayak sejati dan satwa liar eksotis.
Sungai ini merupakan lingkungan sungai yang asri, cocok bagi para petualang pemberani yang mencari budaya Dayak sejati dan satwa liar eksotis.
Sungai Balantikan dapat diakses melalui Sungai Lamandau yang lebih besar , jalur air yang lebih sering dilalui untuk wisata ke jantung Kalimantan Tengah. Ada banyak desa Dayak yang tersebar secara acak di sepanjang tepiannya. Orang asing yang datang tanpa pemberitahuan dengan perahu sering diundang ke desa untuk minum tuak lokal , anggur beras tradisional daerah tersebut.
Pengunjung menuju Sungai Balantikan karena satu alasan utama: untuk merasakan budaya Dayak yang autentik. Meskipun wilayahnya terpencil, ada perusahaan tur di Kumai yang dapat mengatur speedboat atau perahu klotok tradisional untuk membawa Anda menyusuri sungai. Wisata ini hampir secara eksklusif dilakukan dengan tur beberapa hari, yang merupakan pilihan yang bijaksana mengingat alam liar daerah tersebut.
Beberapa desa yang singgah di sepanjang Sungai Balantikan mencakup komunitas Dayak yang sangat menarik di Kaya, Naugamatu, dan Petarikan. Pelayaran biasanya berlangsung sekitar empat hari dan berakhir di kota Bayat, tempat persembunyian tepi sungai yang menarik lainnya.
Menuju ke Sana & Pergi.
Sebagian besar wisatawan mengakses Sungai Balantikan melalui kota Kumai jika datang dari Jawa dengan perahu, atau melalui Pangkalan Bun jika tiba melalui udara atau darat. Penerbangan menempuh perjalanan 2 jam dari Jakarta hampir setiap hari, dan kota-kota regional lainnya juga menawarkan layanan udara yang cepat meskipun sporadis. Dari Jawa, Anda dapat menempuh perjalanan feri selama 20 jam dari Semarang ke Kumai. Dari Kumai, ada perusahaan tur yang akan mengatur wisata sungai.
What's Your Reaction?