Vietnam tingkatkan produksi chip untuk kurangi ketergantungan
Raksasa semikonduktor meningkatkan operasi di Vietnam di tengah ketegangan perdagangan.Industri semikonduktor Vietnam tengah berkembang pesat
Raksasa semikonduktor meningkatkan operasi di Vietnam di tengah ketegangan perdagangan.
Industri semikonduktor Vietnam tengah berkembang pesat karena perusahaan asing berinvestasi dalam fasilitas pengujian dan pengemasan chip, mengalihkan sebagian produksi dari Tiongkok. Di tengah ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok, beberapa pemain global, termasuk Hana Micron dari Korea Selatan dan Amkor Technology yang berbasis di AS, memperluas operasi di Vietnam untuk mendiversifikasi basis produksi mereka. Hana Micron telah berkomitmen lebih dari $930 juta untuk meningkatkan kapasitas pengemasannya, sementara Amkor menginvestasikan $1,6 miliar untuk membangun pabrik pengemasan terbesarnya, dengan memindahkan sebagian mesin dari fasilitasnya di Tiongkok.
Peningkatan investasi ini akan meningkatkan pangsa pasar global Vietnam dalam perakitan, pengujian, dan pengemasan chip, dengan estimasi yang menunjukkan peningkatan dari 1% pada tahun 2022 menjadi sekitar 8-9% pada tahun 2032. Perusahaan domestik juga turut ambil bagian. Perusahaan teknologi Vietnam, FPT, berencana untuk memulai fasilitas pengujian di dekat Hanoi tahun depan, dengan investasi hingga $30 juta, sementara Sovico Group tengah mencari kemitraan untuk pabrik chip di Danang.
Dorongan strategis Vietnam ke sektor semikonduktor didorong oleh AS , yang memandang negara tersebut sebagai alternatif potensial bagi Tiongkok untuk rantai pasokan. Dukungan pemerintahan Biden, terutama saat ketegangan perdagangan meningkat, telah memperkuat peran Vietnam dalam industri ini. Dengan investasi domestik dan asing yang digabungkan, Vietnam siap untuk memperkuat posisinya sebagai pemain kunci di pasar back-end semikonduktor global.
Ke depannya, Vietnam berambisi mengembangkan kemampuan pembuatan cip terdepan, dengan berencana mengoperasikan pabrik pengecoran pertamanya pada tahun 2030. Viettel, perusahaan milik negara, akan memimpin inisiatif ini, yang menunjukkan tujuan Vietnam yang lebih luas untuk memajukan industri semikonduktornya dan mengurangi ketergantungan pada basis produksi asing.
What's Your Reaction?