X menunjuk perwakilan hukum untuk melanjutkan operasi di Brasil
X telah mulai mematuhi perintah penghapusan konten untuk memenuhi persyaratan pengadilan.Platform media sosial milik Elon Musk
X telah mulai mematuhi perintah penghapusan konten untuk memenuhi persyaratan pengadilan.
Platform media sosial milik Elon Musk, X, telah bergerak untuk memenuhi persyaratan hukum di Brasil dengan menunjuk perwakilan hukum baru, Rachel de Oliveira Conceicao. Langkah Musk ini mengikuti perintah dari Mahkamah Agung Brasil , yang sebelumnya telah memblokir platform tersebut setelah gagal mematuhi peraturan setempat, termasuk menunjuk perwakilan hukum setelah kantornya ditutup pada pertengahan Agustus. Keputusan X untuk menunjuk Conceicao bertujuan untuk memenuhi hukum Brasil, yang mengharuskan perusahaan asing untuk mendirikan perwakilan hukum setempat agar dapat beroperasi di negara tersebut.
Platform tersebut menghadapi penutupan total di Brasil ketika penyedia layanan seluler dan internet diperintahkan untuk memblokir X pada akhir Agustus. Perintah tersebut dikeluarkan setelah berbulan-bulan terjadi perselisihan antara Musk dan Hakim Agung Brasil Alexandre de Moraes, yang berpusat pada keengganan X untuk menghapus konten yang menyebarkan ujaran kebencian dan misinformasi. Musk mengkritik tuntutan pengadilan, menyebutnya sebagai penyensoran, dan penolakan platform untuk mematuhinya meningkatkan ketegangan.
Tim hukum X di Brasil mengumumkan bahwa perusahaan telah mulai mematuhi perintah pengadilan untuk menghapus konten yang berbahaya, tuntutan utama dari pengadilan tinggi negara tersebut. Keputusan tersebut menandakan perubahan dalam pendekatan Musk terhadap peraturan konten yang ketat di Brasil dan dapat membuka jalan bagi platform tersebut untuk melanjutkan operasi penuh.
Pertarungan hukum antara X dan Brasil menyoroti ketegangan yang lebih luas antara kebebasan berbicara dan regulasi pemerintah karena negara-negara seperti Brasil mengambil sikap yang lebih tegas dalam memantau konten berbahaya secara daring. Pada saat yang sama, platform menghadapi tantangan dalam menyeimbangkan kepatuhan dengan standar global.
What's Your Reaction?